Seorang kolumis Israel menegaskan, konfrontasi militer mendatang yang kemungkinan terjadi antara militer Israel dengan Gerakan Hamas di Jalur Gaza akan “berdarah-darah”. Hamas diduga akan menggunakan methode perang gerilya ala pejuang Checnya ketika melawan Rusia di kota Grozni tahun 1994.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman :
وَأَعِدُّوا لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya". (QS. Al Anfal : 60)
Hamas siapkan perang gerilya (citarasapks.blogspot.com) |
(Mediaislamia.com) --- Seorang kolumis Israel menegaskan, konfrontasi militer mendatang yang kemungkinan terjadi antara militer Israel dengan Gerakan Hamas di Jalur Gaza akan “berdarah-darah”. Hamas diduga akan menggunakan methode perang gerilya ala pejuang Checnya ketika melawan Rusia di kota Grozni tahun 1994.
Jacob David Fisher menyatakan di situs TV7 Israel bahwa konfrontasi mendatang yang kemungkinan terjadi antara militer Israel dengan Gerakan Hamas di Jalur Gaza akan “berdarah-darah” dengan cara yang tidak pernah dibayangkan oleh Israel sejak perang Oktober tahun 1973.
David menambahkan, Hamas antusias mewujudkan kemenangan dalam menghadapi militer Israel dan memperkirakan konfrontasi tersebut akan memiliki imbas di kawasan regional dan internasional cukup besar sehingga akan mendorong Israel berusaha menghindar dari konfrontasi ini.
Metode perang gerilya Hamas (mediaislamia.com) |
Hamas diperkirakan akan menggunakan taktik pejuang Checnya tahun 1994 ketika mereka memutus jalur-jalur dan akses pasukan Rusia di Grozni dan mampu menghabisi mereka.
David mengatakan, dalam setiap perang, Hamas selalu mencoba mengambil pelajaran dan membuat sebuah kaidah peperangan baru yang lebih maju sehingga dalam setiap perang ke perang berikutnya jumlah korban di kalangan pasukan Hamas semakin sedikit sementara di kalangan Israel jumlah korban makin banyak.
David menilai, yang paling berbahaya saat ini adalah bahwa Israel dalam perang terakhir justru lebih sebagai pembelaan diri (devensif) sementara Hamas berusaha menjadikannya sebagai penyerangan (ovensif).
COMMENTS